Total Tayangan Halaman

Selasa, 07 Juni 2011

TKS Siap Atasi Pengangguran Kebumen

Tenaga Kerja Sarjana (Tenaga Kerja Sukarela) Jawa Tengah  di lingkungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupetan Kebumen siap membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran dengan memberikan informasi Kerja, pendidikan kewirausahaan, TKI dan pengembangan potensi usaha kepada pencari kerja di desa
Angka pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi berdampak pada proses pembangunan, hal ini menjadi tantangan bersama untuk menyelesaikan sebuah perubahan ketenagakerjaan di Kabupaten Kebumen. ada informasi pada Dialog SPB Ratih TV Kebumen Selasa 8 Juni 2011 tahun 2011 ini ada 90 ribu lulusan kerja   SMA –SMK (Umum, Teknlogi dan ekonomi. 

TKS Selama sebulan Juni 2011 menganalisa ada sebab pengangguran diantaranya:
1. Akses informsi kurang,
Minimnya akses informasi bagi ketenaga kerjaan baru  bagi penggangguran terbuka (belum pernah kerja) dan semi pengangguran (pernah kerja tetapi menganggur) Adanya pemberi informasi kerja dengan mengupdate  info kerja pada fasilitas internetkerja dan membuka jaringan denga perusahaan pemberi kerja, adanya pembuatan Bursa Kerja Online dengan Faceebook, Blog, Website, papan info kerja, di tempat, papan pengumuman sekolahan, Forum warga, balai desa, dan tempat tempat strategis, dan pelatihan bagi pengangguran terbuka (belum pernah kerja).
2. Tidak tahu potensi diri  dan lingkungan,
Adanya analisa diri  bagi pencari kerja, akan potensi yang ada pada setiap orang. pencari kera Terutama usia angkatan kerja 18 tahun sampai dengan 40 ini. selain itu, ada Analisa kekuatan skill ketrampilan seseorang sebagai salahsatu kunci utama untuk mengembangkan sebuah kekuatan wirausaha dengan membuka lapnangan kerjaTerkait dengan pengembangan lingkungan sekitar sangat penting menjadi kunci.
3. Mendidik usaha baru,
Pendidikan mental berjiwa usaha sangat susah , harus mempunyai skill dan pengetahuan serta pengalaman yang cukup sesuai dengan minat dan bakat. Selain itu  mendidik tenaga kerja yang berpikir menjadi mental kerja/kuli , menjadi penemuan skill, dan  modal untuk menjadikan langka mandiri menciptakan usaha baru,
4. Solusi :
Adanya langkah-langkah nyata dengan carta action di lapangan secara bersama antara pemerintah, pengusaha dan warga untuk membagi tugas dan kepaad pencari kerja.
 
TKS Disnakertrasos Kebumen 




Desa Wirausaha

MEMBANGUN WIRAUSAHA DI DESA 
Mencari nafkah tidak perlu dipaksakan harus di luar desa, kota besar seperti Jakarta, Bandung dan kota lainnya terlebih lagi harus pergi ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia menjadi Pembantu Rumah Tangga dengan masa kerja paling singkat selama 2 tahun. Resiko yang harus ditanggung oleh setiap Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri diantaranya harus meninggalkan anggota keluarganya di desa. Jangan berpikir untuk mengambil jalan pintas untuk cepat kaya, karena hal tersebut tidaklah bijak. Keberhasilan meningkatkan kondisi ekonomi keluarga diperlukan suatu proses, tenaga, waktu dan biaya bahkan pengorbanan.
Kesejahteraan keluarga bukanlah hanya berpatokan pada tingkat ekonomi, melainkan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, sehat jasmani dan rohani, bisa bermasyarakat dan sebagainya.
Jangan mudah menganggap perkotaan bahkan luar negeri adalah tempat yang menjanjikan dengan segala peluang usaha maupun kerja. Di perkotaan tidaklah sedikit orang-orang yang harus menderita karena tidak memiliki pekerjaan yang layak bahkan harus tinggal di tempat kumuh seperti di gubuk pinggiran sungai maupun kolong jembatan. Begitu juga kabar yang tidak jarang kita dengar baik dari tetangga, radio, surat kabar maupun televisi bahwa di luar negeri tidak sedikit para TKI harus mengalami nasib yang kurang baik bahkan harus pulang tanpa nyawa.
Kesabaran, kegigihan, hidup hemat, bermasyarakat, kreatif dan pandai melihat kekayaan di sekitar pedesaan sebagai peluang usaha maupun kerja adalah beberapa modal yang harus dimiliki seseorang untuk dapat memiliki sebutan sebagai seorang wirausahawan desa.
Kekayaan yang dimaksud di atas diantaranya adalah melimpahnya sumber daya alam baik yang bernilai maupun yang dianggap tidak bernilai oleh sebagian banyak orang. Pesawahan, pekarangan rumah yang cukup luas, maupun sungai-sungai tersedia untuk bercocok tanam, berkebun, beternak kambing, ayam, bebek dan sebagainya.
Banyak yang tak terpikirkan oleh kita bahwa daun-daun kering, biji daun saga, pelepah pisang, kerang yang tersebar di pinggiran laut dan sebagainya ternyata bila dibuat sekreatif mungkin dapat bernilai ekonomi yang cukup tinggi. Selain bahan-bahan tersebut mudah diperoleh di pedesaan, cara pembuatan kerajinan tangan dari bahan-bahan tersebut tidaklah terlalu sulit. Selain itu, pembangunan desa yang cukup pesat berpeluang juga menciptakan peluang usaha/kerja bagi warga desa.