Total Tayangan Halaman

Minggu, 13 November 2011

SOLUSI PENYERAPAN TENAGA KERJA PEDESAAN


                                                                       
Kelemahan wirausaha desa di negeri Indonesia terutama di Kabupaten Kebumen Jawa tengah, yaitu: berdiri sendiri, bak manajemen tukang sate kambing, beli kambing sendiri, menyembelih kambing sendiri, membakar sate sendiri, membuat sindik sate sendiri dan memasarkan sendiri. Semua serba sendiri. Sehingga ketika ada persoalan usaha ditanggung sendiri dan ancaman bangkrut lebih besar, serta tidak bisa menyerap tenaga kerja.

di abad 21 (abad perang eknomi) di pedesaan luar biasa gerakan usah dunia yang dikuasai para pialang ekonom dunia (kapitakis dunia), luar biasa ini. Hal ini gambaran bahwa ada nilai peradaban yang bergeser kebudayaan manusia. Perubahan setiap masa merupakan daripada pemikiran manusia dalam mempertahankan hidup. Hanya akal dan berpikir yang teoat dan cerdas dalam memlih usaha sehingga bisa menguasai dunia, mengasai seluruh desa disuatu negeri. Timbul pertanyaan,  apakah kita diam dan tingal melihat mereka yang bisa berwirusaha dari kecil menjadi menengah atau wirausaha raksasa dunia menguasai desa kita.
China sebagai guru usaha  tahun 2011 ini, negeri ini yang paling siap ketika melakukan pasart bebas, di balik kesiapan pasar bebas, china juga sudah berkoalisi dengan terpaduan atas nilai kebudayaan, ras, senasib sepenanggung, etos kerja keras dan saling membantu sehingga badai  yang menerjang mereka para pelaku usaha china tidak goyang, beda dengan negeri ini yang belum bisa terpadu (koalisi usaha).
Tapi belum terlambat bagi kita sebagai  negeri dan daerah yang masih terus belajar  melengkapi kekurangan dan mencari sebuah identitas kebudayaan, mencari sebuah persatuan,  mencari nilai gotong royong. Sedang belajar hidup kerja keras setelah sekian lama nilai kebudayan kita hancur sebagai Negara jajahan 350  tahun lamanya, selin itu kita juga sebagai bangsa yang  besar   mempunyai kekuatan  bahan baku usaha,
Bahan baku usaha masih belum kita berdayakan dengan benar, masih untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup  saja, masih sekedar asal bisa di makan, masih belum bisa berkembang secara tekhnologi. Semua masih apa adanya, dengan kemampuan yang kita punyai.
Bamper pasar bebas
Tetapi tidak apalah, bahwa negara kita kaya, jumlah penduduk kita juga banyak, hal ini menjadi tantangn untuk bisa menegmbang usaha kecil,. Usaha kecil di pedesaan ini menjadi bamper terakhir pasar bebas, kekuatan wirausaha kecil di pedesaan, adalah sebuah kekuatan yang sangat luar biasa untuk bisa melakukan loncung produk keluar negeri dengan barisan pasar bebas bersama negeri yang sudah siap.
Pasar bebas dan ACFTA serta MDG'S sebagai satu kesatuan kapitalis, mereka adalah negara negara yang sudah maupan secarfa politik ekonomi, mereka sudah bisa memproduksi barang, mereka sudah mempunyai skill ketrampilan sesuai dengan ahlinya, mereka sudah bisa membangun pasar yang lebih mengerikan mereka menguasai sistem permodalan antar bank mereka dirikan.
Desa sebagai sasaran terahir dari produksi mereka, desa juga menjadi sebuah pasar empuk kekuatan produksi. Dengan cara membeli, mereka juga mendidik kita ketergantungun membeli produk mereka, sehingga kita tidak boros karena mereka mendidik sesuatu haris dibeli dengan uang, sementara kemampuan orang, belum bisa memproduksi barnag seperti mereka, yang baik, murah dan menarik.
Selain itu desa juga menjadikan mereka pusat ketenagakerjaan bagi perusahan yang mereka memiliki, tenaga desa yang produktif dengan dibayar sesuai dengan ukuran UMR, dan kadang tidak sesuai dengan biaya hidup sebagai ruh perusahaan mereka, hanya bisa bertahan hidup dan tidak mempu berpikir  kearah wirausaha. Sehinggga mental-mental pekerja/ mental kuli dengan perusahaan miliki negara kaya,
Menyerap tenaga kerja
Untuk menghadapi itu semua, kiranya ada pemikrian yang tepat dalam pengembanagan usaha kecil di pedesaan sebagai jalan mengatasi ekonomi, selain itu juga menambah penyerapana tenaga kerja. Penciptaan  usaha kecil ini juga sangat berpeluang, ketrampilan dan skil dalam pengolahan sumber daya lama desa yang dimiliki tanpa merusak  SD yang dimiliki ini yang perlu ditekankan, kemudian pengembangan permodalan,  serta pemasaran, semuanya itu koalisi usaha, sehingga usaha kecil di pedesaa bisa bertahan sampai lama dan bisa berjalan di masa mendatang, menghadapi  gelombangpasar bebas.
Desa kita yang searnag ditinggalkan, karena dianggap desa tidak memberi lapangan pekerjaan yang layak, orang desa lebih senang bekerja diluar desa, karena lapangan pekerjaan kita tidak ada, belum ada terobosan yang jitu dalam mengembangkan desa menjadi pusat pekerjaa. Orang desa pada umumnya, bahwa mayoritas hidup didesa adalah sebuah mitos ketidakpercayaan kita, ketidak kemampuan kita dan ketika kesiapan kita menghapi sebuah gebrakan kebudayaan di desa.
Saatnya sekarang perlu dimulai dengan sekecil-kecil membuat wirausaha pedesaan, sebagai jalan untuk mengolah, membangun dan melestarikan desa sebagai pusat pekerjaan didesa, desa juga dijadikan pusat produksi bahan baku, dan pusat ketenagakerjaan. Mari bangun desa dengan wirausaha, dengan tidak merusak alam desa.
Oleh : Eko Wahyudi
Tenaga Pendamping Penggerak Kesempatan Kerja Pedesaan
Disnakertransos Kebumen

087837910001

Kebumen, 13 Nopember 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar